ari satoto
Teman-teman tentunya masih sangat ingat. Sekitar tahun 1989 sebagai siswa kelas 2 di SMA Negeri 1 kita berhak mengikuti darmawisata (sepertinya bukan study tour karena kegiatan kita hanya jalan-jalan) dengan tujuan Bali.
Pada waktu itu berdarma wisata ke Bali memang benar-benar impian kita. Bukan saja karena ke Bali dulu masih cukup mahal dan transportasi juga belum sebaik sekarang, tapi yang jelas pergi besama teman-teman satu sekolah. Waktu itu meskipun berpanas-panas (jaman itu belum ada bus AC) dan berlelah-lelah (karena kondisi jalan yang belum bagus dan panjang) kita masih merasa benar-benar bahagia. Pokoknya pergi ke Bali saat itu seolah menuju surga impian.
Sesampai di Balipun bayangan kenyamanan Hotel plus akomodasi khas surgawi tidak kita dapatkan. Tidur sekamar berempat (plus panas), makanan yang sederhana ditambah keliling Bali dengan bus yang panas. Sekilas mungkin terbayang tidak kerasannya kita di Bali. Ternyata kita semua malah happy-happy saja. Bahkan kalau ditanya momen apa saat SMA yang ingin kita ulang, tentunya jawaban jalan-jalan ke Bali adalah yang paling banyak.Semua itu memang karena aura Bali yang belum tentu bisa ditemukan di daerah-daerah lain.
Seingat saya dulu tujuan kita adalah mengunjungi Istana TampakSiring, Goa Gajah, Bedugul, Sangeh, nonton tari kecak di Uluwatu, Pantai Kuta dan Sanur serta berbelanja di Sukawati. Melihat daftar kunjungan kita dulu tampaklah bahwa wisata yang ditawarkan Bali saat itu masih wisata alam dan budaya saja. Bali seolah belum benar-benar ter-explore saat itu.
Seingat saya dulu tujuan kita adalah mengunjungi Istana TampakSiring, Goa Gajah, Bedugul, Sangeh, nonton tari kecak di Uluwatu, Pantai Kuta dan Sanur serta berbelanja di Sukawati. Melihat daftar kunjungan kita dulu tampaklah bahwa wisata yang ditawarkan Bali saat itu masih wisata alam dan budaya saja. Bali seolah belum benar-benar ter-explore saat itu.
Berbeda dengan wisata Bali sekarang, beberapa tujuan wisata tersebut sebagian sudah agak terkalahkan dengan tujuan yang lebih menarik lagi. Contohnya Kuta, dulu hanya pantainya saja yang membawa daya tarik. Sekarang selain pantainya yang masih menarik juga deretan toko-toko di Kuta Square, Hard Rock Hotel, Discovery Shopping Mall dan Waterboom. Belum lagi monumen Bom Bali yang didirikan pada tahun 2004. Saat ini mengunjungi Kuta Beach apalagi menjelang sunset kita harus siap-siap mendapati antrean kemacetan yang super panjang.
Daripada ke pantai Sanur (yang harus datang subuh karena Sanur hanya bagus saat matahari terbit) mungkin wisata yang lebih menarik sekarang adalah pantai Dreamland di Pecatu. Atau pilihan yang lain adalah ke Tanjung Benoa yang selain alamnya yang menarik juga menawarkan beberapa kegiatan air seperti Banana Boat, Parasailing, Jetski, Snorkeling dan aktivitas lain yang menarik.
Pilihan berbelanja yang murah meriah plus khas Bali juga sudah bukan lagi monopoli Sukawati. Bagi yang tidak menyukai proses tawar menawar, maka pilihan ke Airlangga atau Krisna dirasa tepat. Berbelanja ke Joger untuk mendapatkan aneka pakaian (T-Shirt dan sebagainya) dengan desian dan kata-kata yang unik juga merupakan aktivitas yang menarik.
Wisata lain yang juga populer adalah mengunjungi Garuda Wisnu Kencana. Meskipun bentuk yang sekarang melenceng dari perencanaannya, tapi obyek wisata ini memang mengagumkan dan merupakan bukti bahwa Bali memang tempat yang tepat buat seniman (Nyoman Nuarta) membuktikan keahliannya.
Makin banyaknya tujuan wisata dan aktivitas yang ditawarkan di Bali membuat saya kangen kembali kesana beramai-ramai dengan teman-teman SMA.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar